INFORMASI BEBAS - Ganja saat ini tengah viral dan jadi pembicaraan hangat di masyarakat. Hal ini tak lepas dari kasus yang menimpa rapper Iwa K dan juga penggunaan ganja sebagai obat oleh pria dari Kalimantan Barat yang viral beberapa waktu lalu.
Ganja memang dikenal sebagai tanaman yang mengandung manfaat medis, sayangnya hampir di berbagai belahan dunia Cannabis Sativa ini dianggap barang ilegal dan dilarang disebarluaskan. Hal ini tak lain dari potensi sifat adiktif yang dikandung oleh tanaman yang sering ditemui di Asia Tengah ini.
Namun baru-baru ini sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Cancer Institute (NCI) di Amerika Serikat, membuktikan bahwa penggunaan marijuana dapat mengobati penyakit mematikan, kanker. Hal ini disebabkan oleh kandungan Cannabidiol (CBD) yang terkandung dalam ganja yang berfungsi untuk menyembuhkan tumor.
CBD juga dapat menyembuhkan pembentukan sel penimbul kanker glioblastoma. Bila zat CBD digunakan bersamaan dengan kemoterapi, perawatan penyembuhan kanker akan semakin efektif. Zat ini terbukti dapat mengurangi penyebaran tumor dan sel kanker pada penderita kanker payudara.
Meski demikian, ganja juga memiliki efek samping dalam penggunaannya di dunia medis. Pemanfaatan tanaman berdaun menjari ini dapat meningkatkan denyut jantung, menyebabkan tekanan darah rendah, pusing, halusinasi, paranoia, dan depresi.
Hingga saat ini penelitian tentang penggunaan ganja sebagai obat segala macam penyakit berbahaya terutama kanker masih dilakukan. Diharapkan nantinya ganja benar-benar dapat dimanfaatkan dengan baik di dunia medis dan tidak disalahgunakan. Oleh sebab itu, meski terbukti efektif melawan kanker pemerintah Amerika Serikat masih bersikeras menolak penggunaan ganja sebagai obat.
EmoticonEmoticon