
Informasi Bebas - Saat ini sedang di hebohkan pengendara motorcross bertemu dengan sosok manusia kerdil yang lari begitu cepat di salah satu hutan di Aceh, Manusia kerdil tertua di Indonesia bernama Homo Floresiensis tidak hanya di Aceh keberadaan mereka juga disinyalir ada di Flores, Nusa Tenggara Timur. Konon suku - suku manusia kerdil tersebut hingga sekarang masih hidup di beberapa tempat di Indonesia seperti di Kalimantan, Sumatera dan Papua. Pertemuan dengan suku Mante di Aceh menjadi bukti eksistensi manusia kerdil di Indonesia.
Bukti manusia berukuran dibawah rata-rata manusia di temui di Indonesia, tepatnya di Flores. Manusia kerdil sudah lama ada sejak manusia hidup di zaman purbakala. Tim arkeolog Australia dan Indonesia menemukan tengkorak manusia purba berukuran kecil yang berada di dalam situs arkeologi terkenal di Flores bernama Liang Bua. Peneliti menemukan tulang belulang manusia bertubuh kecil setinggi 1 meter.

Temuan manusia purba bermula pada eksplorasi yang dilakukan pada akhir tahun 90-an. Awal mulanya, para peneliti mengira bahwa tulang belulang tersebut adalah milik anak-anak. Tim yang dipimpin Professor Morwood baru mengumumkan tulang berusia 8000 tahun pada tahun 2004 sebagai manusia purba dewasa. Potongan tulang belulang manusia kemudian menjadi sebuah temuan spesies baru yang diberi nama Homo Floresiensis.
Temuan ini sempat dicibir oleh beberapa peneliti lainnya karena pada saat itu, dunia arkeologi hampir jarang sekali mendapati manusia kerdil dalam setiap kegiatan penjelajahan. Tulang belulang tersebut danggap sebagai jasad manusia modern yang mengalami disabilitas lalu terkubur di Liang Bua. Bahkan ada beberapa pihak yang meremahkan temuan kerangka manusia purba.
Namun pada tahun 2009, fakta tambahan menyudahi perdebatan terkait Homo Floresiensis. William Jungers, paleoantropolog asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa bentuk ruas jari tulang tersebut begitu identik dengan manusia purba. “Bentuk kaki Homo Floresiensis tidak dimiliki oleh manusia modern,” ungkap Jungers.

Jungers juga menambahkan bahwa ukuran kerdil Homo Floresiensis merupakan hal yang otentik jika dibanding temuan manusia purba lainnya. Dalam pohon keluarga manusia purba, mulai dari Australopiths hingga Homo Erectus, ukuran kerdil jarang sekali ditemui. Hal ini disebabkan fenomena Island Dwarfing, atau penyusutan ukuran badan akibat perubahan kondisi lingkungan tempat makhluk tersebut hidup.
EmoticonEmoticon